On MetroTV

8 04 2008
IwIwitness MetroTV, Setiap Warga Jadi Wartawan

Saat tsunami melanda Aceh tahun 2004 lalu, beberapa warga Aceh merekam peristiwa tsunami melalui video kamera amatir dan ditayangkan secara eksklusif di MetroTV dan countersy dari Metro TV tersebut juga ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi diseluruh dunia. Rekaman video amatir tersebut memiliki nilai berita yang tak ternilai harganya, saat para jurnalis professional kesulitan menuju Aceh, ternyata warga biasa mampu bertindak sebagai jurnalis dan melaporkan peristiwa mahadahsyat yang terjadi di Aceh tersebut.

Fenomena jurnalisme yang dilakukan sendiri oleh warga tersebut dikenal dengan nama Citizen Journalism atau Jurnalisme Warga. Kehadiran jurnalisme yang melibatkan warga ini menandakan bahwa aktivitas jurnalistik–mulai dari merencanakan liputan, mengolah, mengedit, memuat hingga menyebarkannya, tidak hanya menjadi milik mereka yang berkecimpung di dunia media, tapi orang biasa pun bisa melakukannya.

Ketika kemajuan teknologi media informasi kian berkembang, melahirkan semangat dan partisipasi publik dalam mendefinisikan isu semakin terakomodasi. Selain itu, kemajuan teknologi media tersebut membuat akses publik untuk memasuki ranah jurnalistik semakin terbuka dan semakin mudah.

LAHIRNYA CITIZEN JOURNALISM

Alasan yang sering diungkapkan dalam berbagai weblog di internet adalah mainstream media seperti media cetak dan elektronik yang ada sekarang kurang mengakomodir dan menyuarakan kepentingan publik. Alasannya bisa karena keterbatasan ruang, kepentingan industri, bisnis dan lain-lain. Adanya agenda setting media mengakibatkan minimnya ruang yang tersedia bagi kepentingan khalayak dalam suatu media.

Di Indonesia, citizen journalism berkembang tahun 2005 diantaranya dengan munculnya situs halamansatu.net, wikimu.com dan panyingkul.com yang hadir dengan motto jurnalisme orang biasa.

Weblog yang menerapkan citizen journalism di Indonesia lebih banyak memuat opini dan beragam informasi yang tidak terakomodasi di media massa konvesional karena alasan-alasan diatas. Seperti misalnya Wikimu.com yang memperkenalkan dirinya sebagai portal informasi komunitas independen dengan konsep partisipatif. Kelebihan dari weblog semacam ini siapapun bisa mendapatkan dan mengirim informasi, hingga mengomentari informasi yang ada di situs tersebut. Sehingga, tingkat interaksi yang terjadi lebih cepat dan lebih banyak, karena saat ini akses internet telah menfasilitasi kecepatan untuk menyiarkan pesan.

Namun, citizen journalism media televisi, menurut saya yang pertama kali dan mengakomodir para citizen journalism adalah MetroTV. Melalui program “Suara Anda” setiap hari Jumat jam 19.05 WIB Metro TV menayangkan dan mengiklankan video kiriman warga yang mempunyai nilai berita. Jika video kiriman warga tersebut, redaksi “Suara Anda” pun melalui presenter melakukan telewicara secara langsung dengan pengirim video. Program “Metro Kampus” sebenarnya juga menerapkan konsep citizen journalism yang meneriama kiriman video kegiatan kampus dari mahasiswa. Warga yang memberi kontribusi tersebut akan dibayar layaknya jurnalis professional sesuai dengan ketentuan dan budged media yang bersangkutan.

Saya menyukai dan belajar dunia jurnalistik, ketika kantor mempercayai sebagai Kepala Bagian Humas Universitas Bung Hatta, beruntung pejabat humas sebelum saya selalu membimbing dan mengawasi, mereka memberikan resep khsusus yakni “ teman-teman pers adalah mitra”. Saya belajar dari situ bahwa untuk masuk dalam dunia citizen journalism, tampaknya yang mesti dibawa bukan sekadar kemampuan standar pelaporan dan penyusunan berita ala 5W + 1 H.

Bagaimanapun, saya gembira dengan fenomena baru dan tantangan serius yang dimunculkan oleh citizen journalism. Saya kira efeknya akan baik buat keduanya, baik bagi publik maupun bagi media mainstream. Sebagaimana sistem pers kuat dibingkai dan dipengaruhi oleh local culture, saya juga percaya, wujud citizen journalism sendiri pada akhirnya akan bervariasi sesuai dengan local culture komunitas yang mengusungnya. Nah, rame-rame jadi citizen journalist? Mengapa tidak?

Rujukan: dari berbagai sumberness MetroTV, SETIAP W\

klik : http://www.bung-hatta.info/video_w1mUAzePRto_3.ubh

http://www.bung-hatta.info/video_w1mUAzePRto_3.ubh


Aksi

Information

4 responses

8 04 2008
Tuan WordPress

Hai, ini adalah komentar,
Untuk menghapus komentar, silakan login dan lihat komentar pada postingan, disitu Anda dapat mengedit atau menghapusnya.

19 12 2008
vinnamelwanti

Waaa…Ternyata abang juga narsis juga…
Video ini pernah juga pien tonton…
Tapi kebanyakan komentarnya dah diskenarioin dulu…Wkwkwkw…Cucok buat maen sinetron bang…
Majulah UBH….

22 08 2009
awi wiyono

kapan video tayang lagi? penonton setia I-witness Metro TV.

salam kenal, awi wiyono.

4 01 2013
Belajar Biola dengan Inyiak Kari Apau | Look, Think and Write

[…] colek : reza aprilda, uda Indrawadi […]

Tinggalkan komentar